Nikmatnya Gudeg Mbah Lindu

Selamat pagi guys, kali ini aku mau bagikan info kuliner lagi, tapi ini beda. Letak perbedaannya adalah pada keunikannya. Bukan restoran mewah, bukan rumah makan besar.. tapi lapak outdoor yang menyediakan kursi plastik untuk pelanggan dan meja untuk

menaruh dagangan. Kebayang kan?

Oke deh, daripada susah-susah ngebayangin, saya kasih kamu penjelasannya aja. Jadi beberapa hari yang lalu aku dan keluarga mampir ke Jogja (lagi). Berhubung Jogja terkenal sebagai kota gudeg, berangkatlah kami ke satu tempat makan: Gudeg Mbah Lindu.

Kalau belum pernah makan ke Gudeg Mbah Lindu, kamu akan menemukan kejutan di sini. Meskipun tempat makannya ala kadarnya, tapi sangat laris dan legendaris. Konon resep gudegnya sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang. Begitu pun dengan mbah Lindu sendiri sebagai penjualnya! Mantaaapp..

Ini adalah tempat makan pertama dengan penjual berusia 96 tahun yang pernah saya datangi. Banyak media online yang memberitakan mengenai Gudeg Mbah Lindu ini. Maka dari itulah kami (tepatnya ibu saya) sekeluarga penasaran untuk mencoba rasa gudegnya.

Setelah melakukan perjalanan 1 jam lebih, dengan kemacetan ala Sleman, kami sampai ke lokasi. Tempat makan gudeg yang terletak di Jl. Sosrowijayan, Yogyakarta ini, pagi itu sudah ramai pembeli. Mereka saling mengantri dan dengan lemah lembut Mbah Lindu melayani pelanggannya satu demi satu.

Tapi, penjual berusia lanjut dengan nama asli Setya Utomo (96) ini tidak sendirian. Beliau ditemani asisten yang ternyata adalah anak kelimanya, Ratiah (50). Sang anak tidak ikut menangani pesanan pelanggan, tapi hanya membantu menghitung total harga pesanan.

Saya cukup kagum dengan semangat mbah Lindu dalam berjualan. Meski sudah berusia renta, beliau masih cukup cekatan dalam menangani pesanan para pelanggan. Bicara soal porsi, bagi saya pribadi masih kurang. Memang sih porsinya tidak terlalu banyak, tapi cukup lah untuk sekedar sarapan.

Posisi lapak mbah Lindu ini bersebelahan dengan hotel-hotel di Sosrowijayan. Persisnya di samping Hotel Grage Ramayana. Lapaknya sendiri  terletak di pos kamling Sosrowijayan, kemudian ditambahkan meja untuk menaruh gudeg, nasi, dan sebagainya, serta kursi-kursi untuk tempat duduk para pelanggan.

Nah seperti itulah situasi dan kondisi Gudeg Mbah Lindu. Menurutku rasa gudegnya memang nikmat. Pantas saja gudeg ini selalu ramai dikunjungi oleh orang-orang dari luar kota Jogja. Dan biasanya jam 9 pagi sudah habis. Kalau kamu penasaran, datang pagi sekali ya. Selamat mencoba! Salam kuliner 😀

11 pemikiran pada “Nikmatnya Gudeg Mbah Lindu

Tinggalkan komentar