Nikmatnya Berdagang

nikmatnya-berdagang

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillah, washolatu wassalamu ‘ala Rasulillah wa’ala alihi wasohbihi ajma’in..

Jumpa lagi pembaca yang budiman! Setalah lama tak menulis blog karena kesibukan saya sebagai pedagang helm sekaligus anggota komunitas berbagi sarapan SeBar Magelang, akhirnya di hari ini saya terinspirasi untuk membuat postingan lagi.

Mungkin ada di antara Anda yang berprofesi sebagai pedagang juga, pastinya pernah mengalami yang namanya pasang surut penjualan. Ketika awal berdagang helm dulu, yakni tepatnya November 2016 (ini bukan kali pertama saya berdagang, karena ketika masih berkuliah saya juga pernah berjualan produk lain dengan modal kecil-kecilan), saya masih kaget dengan fluktuasi penjualan.

Awalnya saya mengira penjualan itu akan terus meningkat, misalnya hari Januari laku 10 pcs, Februari 20 pcs, Maret 30 pcs, dst. Begitu polosnya cara berpikirku! Dan kenyataannya bukan seperti itulah bisnis berjalan. Ketika itu saya mengira bahwa penjualan di tahun pertama wajar kalau tidak laris, menginjak awal tahun kedua Alhamdulillah sudah mulai dikenal sehingga penjualan cukup bagus, namun pertengahan tahun tidak selaris itu lagi. Bahkan terkadang bisa di bawah penjualan tahun pertama.

Sungguh saya sangat dipaksa untuk bersabar dengan kondisi fluktuasi bisnis. Sampai akhirnya kesabaran saya berbuah, ketika masuk lebaran tahun ketiga usaha saya berjalan, dagangan saya laris! Alhamdulillah! Jadi di sini saya belajar bahwa suatu bisnis bisa saja berjalan sesuai dengan kondisi pasar, misal daya beli masyarakat yang menurun, kondisi anjloknya mata uang rupiah, kebijakan-kebijakan pemerintah yang mungkin ada yang mempersulit iklim usaha, dan sebagainya. Semuanya berpotensi mempengaruhi penjualan dalam suatu bisnis.

Jika diberi kesempatan oleh Allah untuk mengulang waktu, saya ingin memulai segalanya dari awal. Dengan kesiapan mental yang lebih baik dan fokus yang lebih maksimal. Menghilangkan keluhan dari dalam diri. Melayani lebih banyak orang. Dan hal-hal lain yang menunjukkan optimisme diri saya. Itulah mental yang seharusnya dimiliki pedagang, terlebih lagi bagi pengusaha.

Semoga sharing ini bermanfaat… sampai jumpa lagi di postingan saya selanjutnya!

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tinggalkan komentar